Bagaimana ulasan liburan anda dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia

This page in:
Bagaimana ulasan liburan anda dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia Tourist enjoying the sunrise in Mount Bromo, Indonesia

Pariwisata Indonesia kembali pulih dengan begitu cepat. Kedatangan wisatawan asing ke negara ini melonjak 500 persen dari Mei 2021 hingga Mei 2022. Situasi ini didorong oleh pelonggaran pembatasan perjalanan akibat COVID-19 dan penghapusan persyaratan visa untuk turis dari negara-negara tertentu.

Untuk membantu proses pemulihan, pada April 2021, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia bersama Bank Dunia meluncurkan kolaborasi inovatif dengan Tripadvisor, sebuah platform panduan perjalanan terbesar di dunia. Inisiatif yang dibangun berdasarkan kerja sama global Bank Dunia dengan Tripadvisor dalam memaksimalkan kekuatan konten dari wisatawan untuk meningkatkan layanan pariwisata lokal, memanfaatkan data real-time dari jutaan pemesanan dan ulasan online untuk mengidentifikasi tren dan permintaan pariwisata yang berkembang di Indonesia.

Kolaborasi ini didukung oleh Proyek Pengembangan Pariwisata Indonesia Bank Dunia yang dirancang untuk mendorong pariwisata berkelanjutan di enam destinasi wisata prioritas, mulai dari destinasi keajaiban alam seperti kawah gunung berapi terbesar di dunia di Danau Toba hingga aset budaya unik seperti candi Buddha Borobudur yang berusia berabad-abad.

Data tersebut memberi gambaran kepada Kementerian Pariwisata tentang tren dan kesenjangan kualitas layanan pariwisata serta dampak pelatihan terhadap kualitas, untuk mendukung upaya Indonesia mengembangkan ragam ekonomi pariwisatanya dan menarik pengunjung ke destinasi baru. Dengan membagikan data ulasan dan pemesanan yang berisi informasi dan tren wisata kepada pemerintah daerah dan asosiasi industri pariwisata, dapat menghasilkan kenaikan signfikan terhadap visibilitas dan pemasukan bisnis lokal. 

Apa saja data mengenai destinasi wisata prioritas pemerintah dan bagaimana informasi tersebut bisa membantu? 

Memahami Permintaan Secara Lebih Rinci: Kedatangan wisatawan ke sebuah negara diukur dari data mereka yang perbatasan, kemudian kunjungan ke destinasi tertentu diukur melalui data maskapai penerbangan. Namun, data tersebut belum bisa memberikan gambaran secara utuh.  Data Tripadvisor mampu memberikan gambaran lebih besar dalam membantu memahami tren lebih detail di suatu destinasi wisata.

Sebagai contoh, di Lombok, data menunjukkan ada peningkatan sebesar 670 persen untuk jumlah ulasan aktivitas luar ruangan dan trekking selama Juli 2020 hingga Juli 2021, dan aktivitas tersebut menyumbang kenaikan jumlah pengunjung ke wilayah tersebut. Di Yogyakarta, belanja menjadi aktivitas yang mengalami peningkatan sebesar 16 persen selama periode tiga bulan di mana wisatawan diketahui kembali mengunjungi tempat kerajinan populer seperti di Jalan Malioboro dan Mall Jogja City.

Informasi seperti ini dapat membantu sektor swasta setempat untuk memahami tren permintaan dan meresponsnya dengan tepat; melalui penajaman kampanye pemasaran, mengembangkan produk dan kegiatan baru, memperbanyak jumlah staf dan ketersediaan barang, dan membuka-tutup usaha pada waktu yang tepat.

ImageMemantau Kualitas Layanan: Saat Indonesia mencoba mengembangkan destinasi wisata prioritas, platform pemesanan juga dapat memberikan informasi terperinci mana yang sukses dan tidak.  Misalnya, data ulasan menunjukkan bahwa akomodasi di destinasi prioritas mendapat skor jauh di atas rata-rata nasional, dengan skor gelembung rata-rata (skor keseluruhan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas, dan usia penilaian serta ulasan wisatawan individu) sebesar 4,5, dibandingkan dengan rata-rata nasional 3,9. Tempat makan di destinasi prioritas juga melampaui destinasi lainnya, dengan skor gelembung rata-rata 4,7 dibandingkan rata-rata nasional 4,2.

Data juga mengungkapkan perbedaan signifikan di antara destinasi wisata. Di beberapa daerah, seperti Sumatra Utara, wisatawan menginginkan akomodasi kelas atas dan berkualitas tinggi yang saat ini masih kurang. Data ulasan dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyedia layanan dengan peringkat tertinggi di suatu destinasi, mulai dari hotel dan restoran hingga kursus selam dan pakaian trekking. Informasi ini dapat menjadi acuan untuk ditiru oleh operator lain.

ImageMeningkatkan Visibilitas: Mungkin dampak terbesar data Tripadvisor adalah visibilitas bagi wisata lokal. Di platform online Tripadvisor, pelaku usaha lokal seperti hotel, restoran, operator tur, situs budaya, toko cendera mata, dan lain-lain ‘terdaftar’ di sana, baik oleh pemilik dengan cara mengklaim usaha dan propertinya, ataupun oleh wisatawan yang berkunjung kemudian memberikan ulasan. Untuk destinasi yang belum berkembang, banyak usaha yang "tidak diklaim" oleh pemilik atau pengelola usaha. Ini berarti tempat usaha tersebut telah diulas tanpa sepengetahuan atau tanggapan pengelola. Bagi pemilik yang telah mengklaim usahanya, dapat memberikan informasi akurat tentang bisnis mereka, seperti jam operasional, petunjuk lokasi, dan informasi kontak, juga dapat merespons ulasan yang masuk. Mereka yang mengklaim usahanya, pada akhirnya mendapatkan lebih banyak ulasan dan lebih banyak pengunjung.

Melalui kerja sama ini, Tripadvisor menyediakan data semua daftar cantuman wisata, baik yang diklaim maupun tidak, di setiap destinasi prioritas. Selanjutnya, Tripadvisor dan Kementerian Pariwisata mengadakan sesi edukasi dan webinar bagi dinas pariwisata daerah dan pelaku usaha setempat untuk berbagi data dan membantu mereka mengklaim usahanya di Tripadvisor dan mengelolanya. Kegiatan ini  telah dimulai sejak Oktober 2021. Kemudian pada bulan April 2022 terjadi pertumbuhan dua digit mengenai jumlah pemesanan dan usaha yang diklaim oleh pemilik dibandingkan dengan bulan September 2021.

Pariwisata Indonesia telah kembali, dan big data dapat membantu sektor ini pulih dan berkembang. Untuk informasi lebih lanjut, lihat secara detail data Tripadvisor dan Proyek Pengembangan Pariwisata Indonesia yang mendukung kegiatan ini.


Authors

Salman Alibhai

Senior Operations Officer, World Bank

Jessie F. McComb

Senior Private Sector Development Specialist

Join the Conversation

The content of this field is kept private and will not be shown publicly
Remaining characters: 1000